Kisah Vivi Oktavia Riski, dari Melawan Restu hingga Jadi Kisah Sempurna
ASBWI – Vivi Oktavia Riski atau Vio Riski merupakan salah satu wanita yang terjun di dunia sepak bola. Melewati berbagai macam hambatan tidak menjadikan dirinya putus semangat sebelum dirinya bisa masuk ke dalam skuad Merah Putih.
Alasan wanita kelahiran Bangka Belitung ini memilih sepak bola karena dirinya sangat menyukai tantangan dan menurutnya sepak bola ini sangat menantang dan keras. Selain itu, ia juga pernah tidak mendapatkan restu dari orang tuanya karena bermain sepak bola meskipun dirinya sudah cinta dengan sepak bola sejak umur 3 tahun.
Bahkan, Vivi mengakui pernah berbohong kepada orang tuanya karena sepak bola. Pemain yang berposisi sebagai pemain bertahan ini juga menceritakan hampir tertabrak truk di jalan karena mengejar bola kesayangannya, dan mempunyai pengalaman pahit mendapat perlakuan yang kurang baik dari orang tuanya karena ketahuan bermain sepak bola.
“Aku pernah dilarang keras oleh orang tua karena aku ketahuan bermain bola karena kaki aku kotor. Tapi aku mau buktiin lewat kompetisi Galanita waktu itu, aku berbohong karena orang tuaku hanya tahu aku main voli di lapangan, ternyata tetangga aku bilang kalau aku main bola lalu mereka datang lihat langsung,” Vivi bercerita.
“Aku awalnya takut bertemu mereka pas selesai pertandingan, tapi ternyata mereka mendekati aku dan bilang selamat atas kemenangan dan gelar top skornya. Di situ aku mulai dikasih kepercayaan untuk bermain bola sampai detik ini,” ia menambahkan.
Perjuangan gadis kelahiran 7 Oktober 1997, ini untuk menembus skuad timnas Indonesia sangat panjang. Hingga akhirnya pada tahun 2018 ia berhasil kenakan lambang Garuda di dada. Selama bergabung dengan timnas wanita Indonesia, Vivi mengoleksi 14 kali penampilan. Vivi juga merupakan salah satu pemain yang berhasil membawa Persib Bandung Putri juara Liga 1 Putri 2019.
“Perasaan aku waktu membawa Persib juara yang pasti bangga dan sangat berterima kasih juga untuk semua suporter Persib dan manajemen Persib yang sudah mempercayaiku untuk bermain di tim mereka. Aku juga bangga, terharu, akhirnya perjuangan aku untuk masuk skuad timnas tercapai. Hanya saja masih kecewa dengan hasil yang kadang tidak memuaskan untuk membawa Indonesia menang dan juara,” ujar Vivi.
“Tetapi semoga ke depannya sepak bola wanita Indonesia bisa maju, berkembang, dan bisa menemukan pemain terbaik serta membawa bendera Indonesia berkibar di puncak tertinggi nanti di kancah internasional,” Vivi menambahkan.
Selain menjadi pemain, Vivi juga dipercaya untuk menjadi asisten pelatih Bangka Belitung pada saat Piala Pertiwi 2021-2022. Perasaan campur aduk pun menyelimuti perasaannya kala itu. Karena selain jadi pemain, Vivi juga ingin menjadi pelatih sepak bola nantinya. Ia mengakui banyak belajar dari pelatih-pelatih lainnya.
Oleh karena itu, untuk menjadi pemain yang sukses tentu ada rintangannya. Latihan dan perjuangan yang maksimal sangat dibutuhkan dalam meraih sebuah kesuksesan. Karena tidak ada kesuksesan yang sifatnya instan.