Heidi Scheunemann, Membangun Sepak Bola Wanita Indonesia di Tanah Papua

0
Heidi Scheunemann/Instagram @heidi_scheunemann

Wanita berdarah Jerman, Heidi Scheunemann, ikut berperan dalam membangun sepak bola wanita di Papua.

JAKARTA – Mungkin belum banyak para pencinta sepak bola Indonesia yang mengenal sosok Heidi Scheunemann. Padahal, bisa dibilang, perannya untuk membangun sepak bola wanita di Papua cukup besar.

Wanita berdarah Jerman ini sudah menetap di Papua sejak tahun 1996. Bersama sang suami Reiner Scheunemann, Heidi rajin blusukan untuk mencari talenta emas pesepak bola wanita di Papua.

Awalnya, Heidi melatih bola voli di Papua. Namun seiring berjalannya waktu, menurut kakak ipar Timo Scheunemann ini, postur tubuh untuk bermain voli kurang memungkinkan untuk anak-anak Papua menembus tim nasional. Lalu ia mengubahnya menjadi sepak bola. Menurutnya, postur tubuh dan kekuatan fisik anak-anak Papua dinilai atletis dan mumpuni untuk bersaing di sepak bola wanita.

“Tahun 2008 kami mulai buat kejuaraan untuk sepak bola putri. Waktu itu saya masih melatih bola voli, tetapi karena jalan masuk timnas bola voli susah lantaran postur pemain Papua kurang mumpuni. Paling tinggi kita hanya punya 168 cm, dari situ saya dengan tim bola voli mengikuti kejuaraan sepak bola dan kami menang,” kata Heidi, kepada ASBWI.

Hampir 26 tahun, Heidi tidak pernah lelah mencari dan mendidik anak-anak Papua untuk menjadi pesepak bola yang andal dan berkarakter. Ia juga sudah mengantongi lisensi UEFA PRO B. Marselina Awi dan Lisa Madjar contohnya. Kedua pemain yang membawa Persitoli Tolikara menjuarai Piala Pertiwi 2021-2022 itu merupakan anak didiknya.

Selain itu, wanita berusia 55 tahun ini berpendapat bahwa sepak bola dan pendidikan tidak bisa dipisahkan. Karena keduanya harus seimbang. Menurutnya, suatu akademi sepak bola harus mengajarkan pendidikan juga agar pemain tidak bodoh jika lepas dari akademi. Bahkan, pemain juga bisa saja mendapatkan beasiswa karena kepintarannya di akademik dan non akademik.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *