Cerita Rudy Eka Priyambada bersama Timnas Wanita Indonesia
ASBWI – Salah satu pencapaian tertinggi Rudy Eka Priyambada di Timnas Wanita adalah ketika berhasil membawa Timnas Wanita lolos ke Piala Asia setelah absen selama 32 tahun. Kemudian, ia juga berhasil membawa garuda pertiwi menjadi semifinalis AFF Women’s U-19 Championship 2023 dan mempromosikan banyak pemain muda ke tim senior seperti, Claudia Scheneumann yang menjadi Pemain Terbaik serta Pencetak Gol Terbanyak di AFF U-19 lalu.
Namun dibalik pencapaian tersebut, banyak suka duka kenangan yang dilewati Rudy Eka Priyambada bersama timnas wanita.
“Hal yang saya gak bisa lupain ketika pertama kali TC menjadi pelatih Timnas Wanita, Ayah saya meninggal. Karena doa orang tua saya juga saya bisa menjadi pelatih timnas, saya shock karena itu jaman covid juga gaboleh keluar dan Saya juga sedang tugas negara,” ujar Rudy Eka Priyambada.
Skuad Garuda Pertiwi di bawah asuhan Rudy Eka Priyambada benar-benar mampu membangkitkan sepak bola wanita di Tanah Air. Pria kelahiran 5 Desember 1982 tersebut menceritakan, perubahan situasi sepak bola wanita saat ini merupakan hasil kerja sama tim dan juga dari PSSI dan ASBWI. Ia merasa bersyukur diberikan keleluasaan memilih pemain muda ketika mengikuti turnamen senior dan bangga mempromosikan sepak bola wanita. Rudy Eka juga turut bangga dapat mempromosikan sepak bola wanita dan merasa sepak bola wanita memiliki kans yang besar di sepak bola Indonesia.
Selama 3 tahun bersama Timnas Wanita, Rudy Eka tidak merasa kesulitan untuk menjelaskan strategi dan formasi. Ia juga senang dengan rekan satu timnya karena saling bekerja sama. Kemudian juga ia bercerita tentang pemain wanita yang berbagai macam karakter mulai dari yang paling jahil hingga pendiam.
“Selama saya di Timnas, anak-anak cepat paham ya, karena mereka juga punya klub. Saya menjelaskannya juga detail tentang beberapa formasi yang saya gunakan dan mereka cepat paham. Itu yang saya senang bekerja wanita karena pintar ya cepet nangkepnya. Dan kita juga mencari anak anak yang memiliki attitude bagus. Karena sikap itu penting,” ungkap Rudy Eka Priyambada.
“Pemain paling jahil selama saya melatih itu ada Sheva Imut, ada Helsya juga dia suka ngagetin saya. Kalau pendiam, ada Claudia sama Aulia sama pendiamnya itu,” tambahnya.
Selain itu, Rudy Eka Priyambada juga memberikan harapan untuk sepak bola wanita Indonesia. Ia berpesan agar anak-anak asuhnya dan pemain sepak bola wanita lainnya mendapatkan wadah untuk mengembangkan skill dan menambah jam terbang bermain.
“Pesannya, tolong lebih diperhatikan lagi sepak bola wanitanya. Bagaimana pun mereka juga butuh wadah untuk bermain di nasional karena kita event kita ada banyak kadang saya iri sama Singapore dan Kamboja meskipun kalah tapi masih di kasih kesempatan. Semoga PSSI dan ASBWI berkolaborasi untuk memberikan tempat untuk sepak bola wanita,” ucap Rudy Eka Priyambada.
“Mudah-mudahan, siapapun pelatihnya nanti semoga sukses,” tutupnya.