Pelatih Asal Indonesia Jadi Dirtek Klub Sepak Bola Wanita di Arab Saudi
ASBWI – Go International tidak hanya dilakukan oleh pemain Sepak Bola Wanita. Pada bulan September 2023, Agam Haris Pambudi pelatih asal Indonesia yang memiliki lisensi A AFC sejak tahun 2022 resmi menjadi Direktur Teknik dari klub sepak bola amatir di Arab Saudi, Al Wehda Women. Agam mendapatkan tawaran menjadi pelatih di Jeddah Pro Football Academy terlebih dahulu. Visi misi yang cocok membuat kedua tim Arab Saudi meminang Agam Haris Pambudi dengan durasi kontrak satu tahun.
“Awalnya saya mengirim email di bulan Mei, tetapi baru ada balasan beberapa bulan kemudianG. Mungkin proses seleksi yang cukup panjang dan banyak peminatnya. Setelah mengikuti sejumlah proses yang ada, Alhamdulillah mereka memilih saya. Dari lamaran yang saya kirim, berisi apa yang akan saya berikan, lalu mereka percaya dan sejalan dengan saya, ternyata mereka ingin punya tim yang fokus untuk masalah teknik individu dan taktik secara general di tim,” kata Agam Haris.
Menurut Agam, menjadi Direktur Teknik di sebuah tim sepak bola wanita merupakan hal yang baru di sepanjang karir kepelatihannya. Sebelum berkiprah di Arab Saudi, ia menjadi Pelatih Fisik di Persiwar Waropen yang berlaga di Liga 2 Indonesia.
“Secara pribadi ini merupakan tantangan baru buat saya karena selama karir menjadi pelatih sepak bola saya belum pernah menangani tim wanita. Tapi yang membuat saya percaya dan yakin ketika waktu kuliah dengan jurusan kepelatihan olahraga dengan spesialisasi sepak bola. tentu banyak ilmu yang saya dapatkan mengenai program latihan, periodisasi latihan, psikologi olahraga, anatomi dll.,” tutur Agam Haris.
Ditanya mengenai keputusan memilih berkarir di luar negeri, Agam membeberkan tujuan pribadi hingga target yang ingin dicapai di Arab Saudi.
“Saya disini tujuannya untuk belajar, cari pengalaman, hal yang baik dan baru dan tentunya nanti bisa akan saya praktekan di Indonesia. Secara pribadi saya ingin tim ini bisa juara dan untuk mencapai target tersebut saya harus tau background dari tim ini. Meskipun karir sebagai pemain tidak bisa sampai level top nasional, tapi paling tidak hati dan jiwa saya tetap di sepak bola, hingga akhirnya saya mengambil lisensi pelatih,” ungkap Agam kepada ASBWI.
Selain bercerita tentang kepindahannya ke Arab Saudi, Agam Haris juga ingin mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman untuk ia terapkan nantinya di Indonesia. Berbagai harapan disebutkan pelatih asal Lamongan tersebut.
“Pembinaan usia dini digalakkan lagi, lebih bagus lagi, dan ketika sudah mulai ada pembinaan usia dini, tentunya wadahnya harus ada, Apa itu wadahnya? yaitu kompetisi. Kompetisi harus digulirkan kemudian sistem pengelolaan kompetisi yang baik dan profesional itu yang harus ditingkatkan lagi dan yang terakhir yaitu yang saya amati disini sport technology berperan sekali, 3 poin itu yang saya harap ada di Indonesia,” ujar Agam Haris.