Cerita Sandhika Pratama, Mantan Pelatih Bali United Women yang Tak Henti Membangun Sepak Bola Wanita di Bali

0
Sandhika Pratama saat melatih Bali United Women / Dok. Instagram Sandhika Pratama

Sandhika Pratama saat melatih Bali United Women / Dok. Instagram Sandhika Pratama

ASBWI – Awal ketertarikan melatih sepak bola wanita dirasakan Sandhika Pratama pada tahun 2017. Kala itu dirinya membawa tim Bali untuk berlaga di Piala Pertiwi 2017 yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan. Sejak saat itu dirinya bertekad memajukan talenta di Bali untuk bisa berprestasi serta memunculkan pemain Timnas Wanita. Pada tahun 2019, Sandhika Pratama ditunjuk manajemen Bali United untuk menangani  Bali United Women di Liga 1 Putri 2019.

Sandhika Pratama saat melatih Bali United Women / Dok. Instagram Sandhika Pratama

Sandhika Pratama juga bercerita kepada ASBWI melalui sambungan telepon soal tantangan membangun sepak bola wanita di Bali. Pria yang juga merupakan Pelatih Bali United U-16 itu menyebutkan untuk menumbuhkan minat sepak bola di kalangan wanita dimulai dari usia Sekolah Dasar (SD)  hingga SMA. Maka dari itu, Bali United menggelar Coaching Clinic Guru Olahraga se-Provinsi Bali pada hari Rabu, (24/1) lalu.

“Di Bali masih sedikit minat sepak bola wanita. Makanya kita (Bali United) menyasar U-17 kebawah sekitar usia anak SD-SMA untuk menumbuhkan minat. Karena di Bali masih minim wanita yang memiliki minat di sepak  bola. Semoga program yang kami laksanakan kemarin dapat menumbuhkan minat sepak bola,” ujar Sandhika Pratama kepada ASBWI.

Berbicara soal tantangan, Sandhika Pratama menjelaskan tantangan utama dalam melatih wanita adalah karena wanita memiliki karakter yang detail dan sensitif. Tantangan tersebut ditanggapi positif oleh Sandhika untuk konsisten dalam membangun sepak bola wanita.

“Tantangan di sepak bola wanita, banyak hal-hal yang sedikit sensitif dan hal-hal baru pasti mereka ingin belajar. Pemain wanita lebih detail dan bagaimana ingin menjadi pemain sepak bola yang baik dan benar sehingga muncul banyak pertanyaan. Tentunya itu menjadi tantangan yang baik buat saya  untuk bisa membantu mereka setidaknya menjadi pemain sepak bola yang baik,” ungkap Sandhika Pratama.

Lewat kegiatan Coaching Clinic Guru Olahraga se-Provinsi Bali, Sandhika Pratama berharap  para guru olahraga turut andil dalam mencetak calon pemain sepak bola wanita di masa depan. Terlebih Sandhika juga memiliki target membentuk generasi pemain Timnas Wanita yang berasal dari Bali.

Dok. Bali United

“Target kita dalam jangka panjang tentunya kita berharap muncul generasi sepak bola wanita dari Bali. Jangka pendeknya, muncul minat dan keinginan dari masyarakat wanita di Bali terutama adek-adek kita untuk main sepak bola,” tutur Sandhika Pratama.

“Karena menurut saya bermain sepak bola itu tidak hanya sehat saja, tapi bisa berprestasi mengingat peringkat fifa kita ada di 100 besar sehingga itu menjadi sebuah tantangan kita untuk membantu pesepakbolaan wanita Indonesia agar bisa berpestasi kedepannya,” tambah Sandhika Pratama.

“Harapan untuk sepak bola wanita Indonesia, semoga segera berkembang, semoga ada kompetisi yang berjenjang sehingga muncul persaingan dan bakat-bakat baru. Adanya  beberapa turnamen yang cukup besar di Jabodetabek kita harap akan ada di daerah-daerah,” tutup Sandhika Pratama.

Sebagai informasi, Bali United bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali serta Asprov PSSI Bali menggelar Coaching Clinic Guru Olahraga se-Provinsi Bali. Kegiatan ini digelar pada hari Rabu, 24 Januari 2024 di Training Center Bali United, Pantai Purnama, Gianyar, Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *